TUGAS MANDIRI P04 OBSERVASI
OBSERVASI KEBERAGAMAN DAN KESATUAN DALAM
LINGKUNGAN LOKALKU
PENDAHULUAN
Dalam melakukan kegiatan observasi, saya memilih
lokasi di tempat tinggal saya sendiri yang berada di Tangerang selatan Perumahan
Griya Asri BSD. Alasan saya memilih lokasi tersebut tentunya karena lebih dekat
dengan kehidupan sehari hari saya, saya mengenal lingkungannya karena sudah
cukup lama tinggal di Griya Asri sehingga saya dapat mengenal karakter
masyarakat sekitar dan dinamika sosial yang terjadi di sekitar temapt tinggal
saya. Tujuan dari observasi saya adalah untuk memahami proses integrasi
nasional yang tercermin dalam kehidupan masyarakat di lingkungan tempat tinggal
saya, khususnya dalam interaksi antarwarga yang memiliki latar belakang berbeda
baik dari segi suku, agama, usia maupun status sosial, Melalui pengamatan
terhadap kegiatan bersama, nilai gotong royong, penggunaan simbol simbol
kebangsaan, serta potensi perbedaan yang muncul, observasi ini bertujuan unutk
meilihat sejauh mana rasa persatuan, toleransi, dan kebersamaan dapat terjaga
dalam kehidupan bermasyarakat sehari hari.
TEMUAN OBSERVASI
Selama 1 minggu saya melakukan observasi di
lingkungan tempat tinggal saya, Perumahan Griya Asri BSD, Saya menemukan
berbagai bentuk interaksi sosial antarwarga yang menunjukkan adanya semangat
kebersamaan dan toleransi. Salah satu kegiatan positif yang saya amati adalah
kerja bakti dan membersihkan selokan yang diikuti oleh warga dari berbagai usia
dan latar belakang. Kegiatan tersebut dilakukan secara rutin, dan biasanya
diakhiri dengan makan bersama sederhana yang menimbulkan rasa kebersamaan.
Selain itu, saat perayaan hari besar seperti Hari Kemerdekaan dan Idul Fitri,
warga juga saling membantu dan berpatisipasi dalam acara lingkungan seperti
lomba 17 agustus dan acara halal bihalal. Hal ini mencerminkan bahwa nilai
gotong royong dan rasa prsatuan masih terjaga dengan baik di lingkungan
tersebut.
Di sisi lain, saya juga mengamati beberapa
fenomena yang menunjukkan adanya potensi ketegangan sosial, meskipun tidak terlalu
besar. Misalnya, ada omongan dari beberapa tetangga yang terdengar kurang enak
dan cenderung menyakiti perasaan orang lain, baik karena nada bicaranya yang
kurang sopan maupun karena topiknya yang sensitif. Meskipun tidak sampai
menimbulkan konflik serius, hal ini menunjukkan bahwa masih diperlukan sikap saling menghargai dan
kemampuan mengendalikan diri dalam berkomunikasi, agar
hubungan antarwarga tetap harmonis. Dengan menjaga tutur kata dan memperhatikan
perasaan orang lain, setiap warga dapat berkontribusi dalam menciptakan
lingkungan yang damai, penuh pengertian, serta mencerminkan nilai-nilai
integrasi sosial dan nasional di tingkat masyarakat.
ANALISIS
1. Kaitan temuan
observasi dengan teori integrasi nasional
Teori integritas nasioanl menjelaskan
tentang proses penyatuan berbagai perbedaan dalam masyarakat masyarakat, baik
perbedaan suku, agama, budaya, bahasa, maupun status sosial menjadi satu
kesatuan yang harmonis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Berdasarkan hasil observasi di lingkungan Perumahan Griya Asri BSD, terlihat bahwa kegiatan
seperti kerja bakti bersama, perayaan hari besar
nasional, dan acara keagamaan merupakan bentuj nyata dari integrasi
sosial di tingkat lokal. Melalui interaksi positif tersebut, warga berasal dari
latar belakang berbeda mampu berkerja sama, saling menghormati, dan menjaga
kerukunan.
2. Mengapa praktik-praktik positif dapat menjadi pemersatu
Praktik praktik positif seperti gtong royong,
saling membantu dalam acara keagamaan, dan partisipasi dalam kegiatan
lingkungan dapat menjadi pemersatu karena menumbuhkan rasa kebersamaan dan
mempererat hubungan sosial antarwarga. Melalui kegiatan bersama, warga belajar
menghargai perbedaan dan menumbuhkan empati, sehingga tercipta rasa memiliki
terhadap komunitas. Dengan demikian, kegiatan tersebut tidak hanya memperkuat
hubungan sosial, tetapi juga mencerminkan nilai integritas nasional, yaitu
persatuan dan keberagaman.
3. Analisis akar masalah dari potensi konflik yang diamati
Akar masalah dari potensi konflik lingkungan
Griya Asri BSD umumnya berasal dari faktor komunikasi dan perbedaan karakter
antarwarga. Ucapan yang terdengar kurang sopan sering kali muncul bukan karena
niat buruk, tetapi karena cara penyampaian yang kurang sopan sering kali muncul
bukan karena niat buruk. Tetapi karena cara penyampaian yang kurang hati hati
atau tidak empatik. Hal ini dapat menimbulkan kesalahpahaman dan membuat
hubungan antarwarga renggang. Selain itu, perbedaan usia dan latar belakang
sosial juga memepenharuhi cara pandang serta gaya berbicara seorang. Karena
itu, diperlukan kesadaran untuk berkomunikasi dengan bijak dan sikap saling menghargai
agar keharmonisan lingkungan tetap terjaga.
REFLEKSI DIRI & PEMBELAJARAN
Dari hasil observasi yang
saya lakukan, saya belajar bahwa menjaga keharmonisan dalam msayarakat berawal
dari sikap dan perilaku sederhana, seperti berbicara dengan sopan, saling
menghargai, serta berpatisipasi dalam kegiatan lingkungan. Saya juga menyadari pentingnya
toleransi, dan empati dalam menghadapi perbadaan agar tercipta suasana yang
rukun dan sling mendukung. Sebagai generasi muda, saya memiliki peran untuk
memperkuat persatuan dengan ikut aktif dalam kegitan sosial warga, menajdi
teladan dalam berkomunikasi yang baik, dan semnagat berkerja sama.
KESIMPULAN & REKOMENDASI
Dari
hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa masyarakat di lingkungan Griya Asri BSD
umumnya memiliki semangat kebersamaan dan toleransi yang tinggi, meskipun masih
terdapat sedikit potensi konflik akibat perbedaan cara berkomunikasi. Pembelajaran
utama yang saya peroleh adalah bahwa sosial dapat terjaga apabila setiap indvidu
berperan aktif dalam menciptakan suasana saling mengahragai dan berkerja sama.
· 🔘Perlu dilakukan kegiatan
rutin seperti forum warga atau acara kebersamaan yang melibatkan semua masyarakat
untuk memperkuat komunikasi dan rasa persatuan.
Komentar
Posting Komentar